Patah Tulang, Sebaiknya Dibawa ke Mana? Sangkal Putung atau Dokter
Patah tulang adalah kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan tepat. Namun, di tengah masyarakat, masih sering muncul pertanyaan: jika mengalami patah tulang, sebaiknya dibawa ke sangkal putung atau langsung ke dokter? Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan penanganan, risiko, dan mengapa penanganan medis profesional lebih dianjurkan untuk kasus patah tulang.
Memahami Patah Tulang dan Pentingnya Penanganan Tepat
Patah tulang, atau fraktur, adalah kondisi di mana kontinuitas tulang terputus, baik sebagian maupun seluruhnya. Penyebabnya beragam, mulai dari trauma akibat kecelakaan, jatuh, hingga kondisi medis tertentu seperti osteoporosis yang menyebabkan tulang rapuh.
Penanganan yang tidak tepat pada patah tulang dapat berakibat fatal. Dr. Ahmad Riyadi, Sp.OT, seorang spesialis ortopedi di Jakarta, menjelaskan, "Penanganan yang salah pada patah tulang berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti malunion (penyambungan tulang yang tidak sempurna), nonunion (tulang tidak menyambung sama sekali), infeksi, hingga kerusakan saraf atau pembuluh darah permanen."
Sangkal Putung: Tradisi dan Risiko yang Mengintai
Sangkal putung adalah metode pengobatan tradisional untuk menangani patah tulang atau keseleo yang telah diwariskan secara turun-temurun di Indonesia. Praktisi sangkal putung umumnya menggunakan teknik pijat, urut, dan ramuan herbal untuk mengembalikan posisi tulang yang patah.
Meskipun beberapa orang mengaku merasakan manfaat, pendekatan ini memiliki risiko besar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tidak merekomendasikan sangkal putung sebagai penanganan utama untuk patah tulang. "Metode sangkal putung tidak didasari oleh prinsip-prinsip medis dan anatomi yang tepat. Tanpa diagnosis yang akurat seperti rontgen, praktisi sangkal putung tidak dapat memastikan jenis dan tingkat keparahan patah tulang, sehingga berisiko memperparah cedera," ujar perwakilan Kemenkes RI dalam sebuah forum kesehatan.
Beberapa risiko yang terkait dengan penanganan patah tulang oleh sangkal putung meliputi:
- Pergeseran Tulang yang Lebih Parah: Pijatan atau urutan yang tidak tepat dapat menyebabkan fragmen tulang bergeser, memperparah cedera, dan menyebabkan kerusakan jaringan lunak di sekitarnya.
- Infeksi: Penggunaan ramuan atau alat yang tidak steril dapat memicu infeksi pada area patah tulang.
- Kecacatan Permanen: Jika tulang tidak menyambung dengan baik atau terjadi komplikasi, pasien berisiko mengalami kecacatan permanen, keterbatasan gerak, atau nyeri kronis.
- Penundaan Penanganan Medis: Keterlambatan mencari bantuan medis profesional karena memilih sangkal putung dapat memperburuk prognosis dan mempersulit proses penyembuhan.
Dokter Spesialis Ortopedi: Penanganan Akurat dan Berbasis Ilmiah
Sebaliknya, penanganan patah tulang oleh dokter spesialis ortopedi adalah pendekatan yang didasari oleh ilmu pengetahuan medis modern. Dokter ortopedi telah menempuh pendidikan dan pelatihan khusus untuk mendiagnosis, mengobati, dan merehabilitasi gangguan pada sistem muskuloskeletal, termasuk tulang, sendi, ligamen, tendon, dan otot.
Prosedur penanganan patah tulang oleh dokter melibatkan beberapa tahapan esensial:
- Diagnosis Akurat: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pencitraan seperti rontgen, CT scan, atau MRI untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai lokasi, jenis, dan tingkat keparahan patah tulang. Ini adalah langkah krusial untuk menentukan rencana pengobatan terbaik.
- Reduksi (Reposisi Tulang): Jika tulang bergeser, dokter akan mengembalikan posisi fragmen tulang ke tempatnya. Ini bisa dilakukan secara manual (reduksi tertutup) atau melalui operasi (reduksi terbuka).
- Imobilisasi: Setelah tulang direposisi, area yang patah akan diimobilisasi menggunakan gips, bidai, atau alat fiksasi lainnya untuk menjaga posisi tulang tetap stabil selama proses penyembuhan.
- Operasi (Jika Diperlukan): Untuk patah tulang yang kompleks, parah, atau tidak dapat disembuhkan dengan metode non-bedah, dokter mungkin merekomendasikan operasi. Operasi dapat melibatkan pemasangan pen, plat, sekrup, atau paku di dalam tulang (fiksasi internal) atau di luar tulang (fiksasi eksternal).
- Rehabilitasi: Setelah tulang menyambung, pasien akan menjalani program rehabilitasi dengan fisioterapis untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, dan fungsi anggota tubuh yang cedera.
Kesimpulan: Utamakan Penanganan Profesional untuk Kesembuhan Optimal
Melihat risiko dan manfaatnya, sangat jelas bahwa penanganan patah tulang oleh dokter spesialis ortopedi adalah pilihan terbaik. Penanganan medis profesional menjamin diagnosis yang akurat, metode pengobatan yang terukur dan aman, serta pemantauan berkelanjutan untuk memastikan penyembuhan optimal dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Jangan ragu atau menunda untuk mencari bantuan medis jika Anda atau orang terdekat mengalami patah tulang. Ingatlah, tulang adalah bagian vital dari tubuh yang menopang pergerakan dan aktivitas sehari-hari.
Jangan Tunda! Segera Konsultasikan Patah Tulang Anda dengan Dokter Spesialis Terbaik di Rumah Sakit Djatiroto
Jika Anda atau kerabat Anda mengalami patah tulang, jangan mengambil risiko dengan pengobatan yang tidak pasti. Rumah Sakit Djatiroto memiliki tim dokter spesialis ortopedi yang berpengalaman dan fasilitas medis modern yang siap memberikan penanganan terbaik untuk kondisi Anda.
Hubungi Kami