HSG: Deteksi Masalah Kesuburan pada Wanita

HSG: Deteksi Masalah Kesuburan pada Wanita

Bagi banyak pasangan, menantikan kehadiran buah hati adalah sebuah perjalanan yang penuh harapan. Namun, tidak sedikit yang menghadapi tantangan, salah satunya adalah masalah kesuburan atau infertilitas. Salah satu langkah diagnostik penting untuk mengidentifikasi penyebab masalah kesuburan pada wanita adalah melalui prosedur Hysterosalpingography (HSG).


Apa Itu Hysterosalpingography (HSG)?

Hysterosalpingography (HSG) adalah sebuah prosedur pemeriksaan radiologi (X-ray) khusus yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi rahim (uterus) dan saluran telur (tuba falopi). Prosedur ini menggunakan zat kontras yang disuntikkan ke dalam rongga rahim untuk melihat apakah ada sumbatan atau kelainan pada kedua organ tersebut.

"HSG merupakan 'peta' bagi kami untuk melihat jalur yang akan dilalui oleh sel telur dan sperma," jelas seorang spesialis Obstetri dan Ginekologi. "Dengan melihat 'peta' ini, kami bisa mengidentifikasi adanya hambatan seperti sumbatan pada tuba falopi yang seringkali menjadi penyebab utama kegagalan pembuahan."


Kapan Prosedur HSG Diperlukan?

Dokter umumnya akan merekomendasikan HSG kepada wanita yang:

  • Mengalami kesulitan untuk hamil setelah satu tahun mencoba (atau enam bulan jika usia di atas 35 tahun).
  • Memiliki riwayat keguguran berulang.
  • Diduga memiliki kelainan pada struktur rahim.
  • Pernah mengalami riwayat infeksi panggul atau penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan penyumbatan tuba falopi.

Secara spesifik, HSG dapat mendeteksi berbagai masalah, antara lain:

  • Penyumbatan Tuba Falopi: Kondisi ini menghalangi pertemuan antara sel telur dan sperma.
  • Kelainan Bentuk Rahim: Seperti rahim bikornu (berbentuk hati) atau septum uterus (adanya sekat di dalam rahim).
  • Adanya Jaringan Parut (Adhesi), Polip, atau Miom di dalam rongga rahim yang dapat mengganggu proses implantasi embrio.

Bagaimana Prosedur HSG Dilakukan?

Meskipun terdengar rumit, prosedur HSG relatif cepat dan dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman.

  1. Waktu Pelaksanaan: HSG biasanya dijadwalkan setelah masa menstruasi selesai, namun sebelum masa ovulasi (umumnya antara hari ke-6 hingga ke-14 siklus haid).
  2. Proses: Pasien akan berbaring seperti saat pemeriksaan panggul. Dokter akan memasukkan kateter kecil melalui leher rahim, kemudian cairan kontras disuntikkan secara perlahan. Saat cairan mengisi rahim dan tuba falopi, serangkaian gambar X-ray akan diambil.
  3. Sensasi: Sebagian wanita mungkin akan merasakan kram ringan hingga sedang, mirip seperti nyeri haid, saat cairan kontras dimasukkan. Dokter dapat merekomendasikan konsumsi pereda nyeri sebelum prosedur untuk meminimalkan rasa tidak nyaman.

Setelah prosedur, pasien dapat langsung beraktivitas normal, meskipun dianjurkan untuk beristirahat sejenak. Sedikit bercak darah atau keluarnya sisa cairan kontras adalah hal yang wajar terjadi selama 1-2 hari.


Langkah Awal Menuju Solusi di Rumah Sakit Djatiroto

Memilih fasilitas kesehatan yang tepat dengan tim medis profesional dan peralatan modern adalah kunci untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang nyaman. Rumah Sakit Djatiroto, bagian dari jaringan IHC (Indonesia Healthcare Corporation), berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik, termasuk dalam penanganan masalah kesuburan.

Dengan semangat #MelayaniSepenuhHati, tim kami siap mendampingi perjalanan Anda dalam mewujudkan impian memiliki keturunan.


Jangan biarkan keraguan menghalangi langkah Anda. Segera konsultasikan kondisi Anda dan pasangan dengan tim dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi terbaik di Rumah Sakit Djatiroto.

Dapatkan informasi lengkap dan buat janji temu Anda melalui:

Call Center IHC: 150442

Website: RSDJATIROTO.IHC.ID

Hubungi Kami